Rabu, 03 Oktober 2012

Ketika Idol Grup Menjadi Tim Sepakbola

24 gadis belia berseragam warna warni menyanyi dan menari dengan lincah di atas panggung. Para penggemarnya menikmati penampilan mereka dengan gaya yang tak kalah heboh nya. "Menyanyi.. Menari.. Sebebasnya" salah satu bait dari lagu yang dinyanyikan mereka dengan energi yang luar biasa. Siapa mereka? Paduan suara sekolah? Bukan. Atau Girlband baru yang numpang populer seperti girlband-girlband yang lain? Bukan. Mereka lebih suka disebut Idol grup. Dan memang begitulah adanya, mereka adalah idol grup. Mereka adalah JKT48!

JKT48, sebuah fenomena baru di industri musik Indonesia. Mudah dikenali karena mencolok dengan 24 anggota yang kadang tampil bersamaan dalam satu panggung. Lebih mirip tim sepakbola daripada idol grup, girlband atau apalah namanya itu. JKT48 dan Sepakbola itu bak dua sisi mata uang, bertolak belakang namun masih saling berkaitan. Ada beberapa hal yang mendukung teori itu. Pertama, jumlah anggota yang mencapai 24 orang. Jumlah yang kurang lebih sama dengan batas maksimal daftar pemain di sebuah klub sepakbola untuk mengarungi satu musim kompetisi liga atau turnamen. Kedua, asal muasal anggota. Anggota JKT48 diseleksi dari puluhan ribu pelamar yang kemudian diseleksi dan diambil yang terbaik. Yang terbaik itulah yang dilatih dan digembleng agar siap mengarungi persaingan dunia hiburan. Tak beda jauh dengan sistem perekrutan akademi sepakbola klub eropa. Ribuan pemuda belia mencoba peruntungan dengan mendaftar di akademi klub eropa (banyak juga yang ditawari langsung untuk bergabung) untuk dapat masuk menjadi bagian dari klub tersebut (dilatih dan digembleng oleh para pelatih profesional). Jika giat dan mendapat sedikit keberuntungan, mereka akan menjadi pemain hebat nantinya. Cerita selanjutnya kita sudah mengetahuinya dalam deretan nama Lionel Messi, Cesc Fabregas, David Beckham, Ryan Giggs dan ratusan pemain lain. Ketiga, mempunyai fans fanatik yang selalu setia mendukung mereka. Bahkan mereka punya chant mereka sendiri setiap JKT48 tampil. Kadang bahkan lebih heboh dan militan dari fans klub sepakbola yang sebenarnya.
   
Ya, JKT48 dan Sepakbola nampak begitu akrab. Berbeda namun masih terdapat benang merah. Dan, bagaimana jika kita membahas hubungan ini lebih lanjut. Mari kita ibaratkan JKT48 adalah sebuah klub sepakbola dan anggotanya adalah pemain. Kita akan mencoba mendefinisikan peran para anggota JKT48 dalam tim sekaligus posisi idealnya. Kita hanya akan mencari starting eleven atau skuad inti JKT48 yang terdiri dari 11 orang. Penilaian dilakukan dengan se-objektif mungkin. Berturut-turut mulai memilih dari kiper hingga striker. Disini kita akan menggunakan formasi 4-2-3-1, formasi yang sekarang populer di kalangan klub sepakbola dan sangat cocok untuk JKT48. JKT48 sendiri mempunyai 24 member, kita akan memilih siapa yang tepat untuk berada di starting eleven. Ok, mari kita mulai..

[GOAL KEEPER]. STELLA CORNELLIA. The Gold Voice. Salah satu member yg memasuki usia matang, memiliki jiwa kharisma dan didukung dengan kelebihan suara emas nya. Di JKT48, Stella adalah seorang panutan sekaligus mentor bagi member lain. Dengan sifat dewasa nya satu tempat di bawah mistar cocok untuk diisi oleh pemilik suara emas ini. Dia akan mampu mengkomando pertahanan tim dari bawah mistar.


[CENTER BACK]. JESSICA VERANDA. Stylish, Dingin, Disiplin. 3 kata yang tepat untuk menggambarkan member yang satu ini. Walaupun Ve cenderung pasif (pendiam), dia dapat menghadapi semua nya dengan penuh ketenangan. Ditunjang dengan postur ideal sekaligus memasuki usia matang, satu tempat di lini pertahanan sudah selayaknya diberikan kepadanya. Ketenangannya akan sangat membantu tim ini untuk selalu tenang dan sabar dalam menghalau serangan dari musuh.

[CENTER BACK]. DEVI KINAL PUTRI. Atraktif. Sudah selayaknya jika satu tempat lain di center back diisi oleh Kinal. Duetnya dengan Ve akan menjadikan duet ideal di center back tim ini. Selain karena keduanya dekat di luar lapangan, kombinasi duet ini akan menciptakan pertahanan kokoh di lini pertahanan. Kelincahan dan kecerdasannya membuat dia bisa dengan pintar membaca permainan lawan. Aktif dan pekerja keras, mempunyai postur tak kalah ideal dan menuju usia emas. Jaminan kokoh lini belakang JKT48. Duet aktif-pasif atau lincah-kuat.

[RIGHT BACK]. CINDY GULLA. Mungil, Lincah, Gesit. Itulah hal yang pertama bisa kita lihat dari Cigul (sapaan akrabnya). Bek kanan sangat pas diisi oleh sosok baby face yang murah senyum ini. Kegesitan nya akan membantu tim dalam menyerang dan bertahan. Jangan tertipu dengan baby face nya, akselerasi dari sisi kanan akan siap mengobrak-abrik pertahanan lawan.

[LEFT BACK]. BEBY CHAESARA ANADILA. Smart, Ulet, Kreatif. Dia adalah pemain tipe serba bisa. Bisa mengisi posisi bek kanan/kiri atau berada di pos gelandang. Kemampuan nya yang cepat menyerap ilmu dan beradaptasi sungguh luar biasa. Di usia yang masih muda dia sudah bisa mencapai level ini. Banyak belajar dari senior adalah salah satu kunci nya. Posisi bek kiri sangat pas dengan segala kemampuan yang dimiliki nya.

[DEFENSIVE MIDFIELDER]. GHAIDA FARISYA. Strong! Tak ada kata lain lagi untuk menggambarkan member ini. Jika dulu Chelsea dan Real Madrid punya gelandang pengangkut air dalam diri Claude Makalele, maka JKT48 punya Ghaida. Dengan melihat sekilas saja kita sudah mengetahui kalau dia adalah pekerja keras. Dengan gaya tomboy dan cuek posisi gelandang bertahan sangat amat pas diisi olehnya. Dengan tubuh yang kekar ditambah gaya rambut sangar, daya juang dan stamina luar biasa lawan-lawan pasti akan gentar. Dia menjadi orang pertama yang bertugas memutus serangan lawan. Gelandang pengangkut air dengan daya tahan luar biasa.

[CENTRAL MIDFIELDER]. JESSICA VANIA. Serba bisa. Mempunyai kemampuan yang tidak dimiliki member lain. Di JKT48,Jeje (sapaan akrabnya) mempunyai kemampuan memainkan banyak alat musik, sesuatu yang tidak dimiliki member lain Maka dari itu, peran box-to-box midfielder sangat pas dimainkan member satu ini. Kreator dari belakang layar yang aktif membantu serangan dan disiplin ketika diserang. Sayangnya, kadang Jeje terlihat tak bisa mengendalikan emosinya dan meledak-ledak. Overall, kemampuan nya bisa digunakan untuk meng-cover semua tempat di lini tengah.

[LEFT WINGER]. SHANIA JUNIANATHA. Determinasi Tinggi. Meskipun masih muda, dia mempunyai kemampuan untuk berada di garis depan penyerangan. Usia muda tapi memiliki visi seorang dewasa. Dia tahu harus berbuat apa di lapangan meskipun tanpa komando atau arahan dari member lain. Memiliki intelejensi tinggi dan kepercayaan diri yang mampu merubah ritme permainan. Shania siap mengobrak-abrik sisi kanan pertahanan lawan.

[RIGHT WINGER]. CLEOPATRA. Confidence! Tipe winger classic dengan umpan dan eksekusi akurat meskipun tidak terlalu cepat. Dengan kepercayaan diri tinggi dia bisa membuat lawan di depan nya gentar. Meskipun tidak terlalu cepat tapi dia aktif bergerak mengcover wilayahnya dengan baik. Tapi kadang kepercayaan diri nya itu menjadi boomerang bagi dirinya. Oportunis dan over confidence bisa merugikan tim. Meskipun menapaki usia emas, Cleo masih butuh arahan dari member lain untuk terus berkembang. Tapi tetap saja, tusukan dari sisi kiri akan selalu berbahaya.

[ATTACKING MIDFIELDER]. MELODY NURRAMDAHNI LAKSANI. Center. The Playmaker, Classic Number 10, Trequartista, Il Capitano, Skipper. Deretan julukan tadi sudah sangat jelas untuk menjelaskan peranan Melody untuk JKT48. Dia adalah pusat dari semua permainan yang dimainkan tim ini. Otak dari keseluruhan tim satu ini bertugas menggerakkan semua komponen di tim agar berjalan maksimal. Dia adalah wakil pelatih di lapangan yang memimpin rekan-rekan lain. Sebagai panutan member lain dia dituntut untuk selalu dalam keadaan prima. Posisi sentral yang dimainkannya selalu menjadi sorotan untuk menilai peforma tim. Dia diharuskan meng-cover lini depan dengan maksimal, mengalirkan bola merata ke semua lini, memulai serangan hingga mengatur tempo/ritme permainan. Di usia yang sangat matang ini, komando di lapangan dipegang penuh olehnya. Melody, The Leader!

[FORWARD]. NABILAH RATNA AYU AZALIA.The Ikon. Di awal 2000-an (beberapa hingga sekarang) kita mengenal beberapa tim dengan satu pemain yang sangat menonjol dan menjadi ikon klub. Mulai dari Maldini dengan AC Milan, Del Piero di Juventus, Gerrard bersama Liverpool, bahkan ada pleseten Raul Madrid yang ditujukan kepada Raul Gonzales untuk menghormati semua yang telah dia berikan ke Real Madrid. Bagaimana dengan JKT48? Tak bisa dipungkiri lagi, Nabilah adalah ikon tim ini. Ketika orang menyebut JKT48, pasti sosok nya lah yang pertama kali diingat. Tanpa dia, tim ini tak sempurna. Di usia yang sangat amat belia dia mengemban tugas berat ini dengan baik. Di lapangan, dia adalah penyelesai akhir. Dengan postur mungil dan agility yang luar biasa. Nabilah sangat aktif bergerak dan berbicara. Dia bertugas mengeksekusi semua umpan dan kesempatan yang dibuat member lain untuk di konversi menjadi goal.





Itu tadi, komposisi ideal starting eleven dari JKT48 jika dirubah menjadi tim sepakbola. Sebenarnya masih ada beberapa nama yang layak masuk starting eleven. Sebut saja Rena, gadis keturunan Jepang ini layak mengisi lini depan dengan kemampuan pemecah kebuntuan. Rena tipe Classic Striker. Namun dia harus rela menjadi pemain cadangan karena di posisi yang sama sudah ada Nabilah. Ada juga The Sleeping Head, Ayana. Si mata sayu yang latletis dan mempunyai pengalaman tinggal di luar negeri, namun itu saja tak cukup untuk masuk ke starting eleven. Lalu ada juga Dhike, Ochi dan Sonya yang cocok bermain di bebrapa posisi dengan kemampuan yang mumpuni. Mereka bisa menjadi penyeimbang lini tengah maupun menjadi penjelajah di semua lini. Namun lagi-lagi mereka harus puas memulai dari bench karena persaingan yang ketat. Masih ada juga member yang tersedia yang memiliki kemampuan rata-rata tapi kurang menonjol. Seperti Sendy, Frieska, Sonia, Mova, Rica, Gaby, Delima atau Diasta. Namun sulit bagi mereka untuk menembus tim utama.

Demikian tadi sedikit ulasan singkat mengenai JKT48 apabila dirubah menjadi tim sepakbola, termasuk di dalamnya peran dan peranan member di tim tersebut. Sekali lagi penilaian dilakukan dengan se-objektif mungkin yang didasarkan keadaan dan kenyataan di lapangan. Semua analisa dilakukan dengan sudut pandang penikmat sepakbola dan JKT48 itu sendiri. 


JKT48 dan Sepakbola. Dua hal yang bertolak belakang namun memiliki sebuah benang merah yang berhubungan.

Tidak ada komentar: