Minggu, 10 Agustus 2014

Top 10 Rocket Rockers Song



Kata siapa musik Indonesia isinya hanya itu-itu saja. Di Indonesia banyak sekali genre musik yang berkembang, mulai dari jazz hingga punk. Genre-genre yang bisa dibilang “anti-mainstream” memang jarang bisa kita lihat di televisi sehari-hari. Namun, bukan berarti genre “anti mainstream” ini sepi peminat. Coba saja tengok event “Bandung Berisik” yang dipenuhi ribuan pecinta musik underground.

Rocket Rockers mungkin bisa dikategorikan sebagai salah satu band “anti mainstream” yang besar lewat jalur indie yang lahir pada tahun 1999. Rocket Rockers adalah band yang berasal dari Bandung yang mengusung aliran pop punk, college punk, skate punk, melodic punk dan seterusnya. Band yang beranggotakan Ozom (drum), Lowp (gitar), Bisma (bass), Aska (vocal + gitar) dan Ucay (vocal + Synthesizer). Namanya mungkin jarang terdengar di telinga masyarakat Indonesia, karena memang sangat jarang masuk televisi dan memang bergerak di jalur indie. Intinya, disini saya ingin menegaskan bahwa, Rocket Rockers adalah band favorit saya. Saya masih ingat betul, ketika saya rela pergi ke luar kota hanya untuk melihat penampilan mereka dalam sebuah konser secara langsung. Band ini benar-benar mempengaruhi saya.

Disini, saya akan mencoba berbagi mengenai lagu-lagu favorit dan terbaik dari Rocket Rockers, versi saya tentunya. Rocket Rockers sendiri sudah memiliki 4 album, yaitu Soundtrack For Your Life (2002), Ras Bebas (2004), Better Season (2007) dan Tons Of Friends (2011). Saya akan memilihkan 10 lagu terbaik dari Rocket Rockers yang bisa dijadikan rekomendasi untuk didengarkan. Dimulai dari nomor 10.



10. TERGILA
Energi musik punk yang keras dan menghentak. Tergila hadir di album pertama “Soundtrack For Your Life” dan kembali didaur ulang di album kedua “Ras Bebas”. Lagu ini bisa dibilang bercerita tentang masa perpisahan di SMA. Di lagu ini kita diajak bernostalgia tentang 3 tahun masa-masa indah SMA yang tak akan bisa terulang dan bagaimana menjalani kehidupan setelah lulus sekolah dengan semangat. Lagu yang cocok untuk memberi motivasi diri dalam mengawali hari.

“tiga tahun terindah takkan terulang lagi”

9. SHE’S MY CHEERLEADER 
Kembali dari album “Soundtrack For Your Life”,  aroma pop punk sangat terasa di lagu ini. Seperti judulnya, lagu ini bercerita tentang deskripsi seorang cheerleader yang dikagumi dan disukai. Lagu berbahasa inggris ini punya kesan spesial bagi saya karena merupakan lagu pertama yang saya dengar ketika melihat penamplian Rocket Rockers secara langsung.

“she moves her body likes bugs bunny, owh she’s so fine..”

8. TUNGGU APALAGI
Salah satu kelebihan dari Rocket Rockers adalah menciptakan lagu berlirik mellow dengan balutan irama yang up-beat. Tunggu Apalagi dari album ketiga “Better Season” ini contohnya. Kolaborasi suara yin-yang dari Aska dan Ucay sungguh nyaman ditelinga. Sulit untuk menjelaskan secara spesifik lagu ini bercerita tentang apa, tapi dari barisan liriknya lagu ini bercerita tentang seseorang yang sulit untuk melupakan masa lalunya. Dengan tata bahasa yang puitis dan pilihan kata yang jarang dipakai untuk sebuah lagu, Tunggu Apalagi menjadi lagu yang cocok untuk bergalau ria dengan cara yang berbeda.

“jangan biarkan waktu menghancurkanmu..”

7. HARI UNTUKMU
Lagu dari album ketiga “Better Season” ini menurut saya sangat nyaman di telinga. Tidak terlalu keras, tidak pula terlalu mellow, pas. Lagu ini bercerita tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Di album ketiga ini, lagu-lagu dari Rocket Rockers memang terkesan lebih “pelan” dan “market oriented”, tapi menurut saya tak masalah asal lagunya berkualitas seperti Hari Untukmu ini. Hal yang membuat lagu ini menjadi salah satu favorit adalah kekaguman saya pada merdunya suara Aska di lagu ini.

“ketika kau terjatuh, pastikan nafasku menyelamatkanmu..”

6. LOST HEART TOUR
Lost Heart Tour merupakan single yang diluncurkan setelah album “Better Season”. Lagu ini mungkin bisa dikatakan curahan hati Aska sebagai anak band. Menceritakan kehidupan anak band yang mesti pergi dari kota ke kota meninggalkan kekasih tercinta. Lagi-lagi lagu berlirik mellow dengan balutan irama up-beat yang menghentak. Galau tak harus mellow.

“one thing you have to know, that my hearts is your still..”

5. INGIN HILANG INGATAN
Kalau Metallica punya “Something Else Matter”, Rocket Rockers punya “Ingin Hilang Ingatan”. Lagu akustik pertama dari Rocket Rockers yang menjadi andalan di album ketiga “Better Season”. Lagu yang menceritakan tentang seseorang yang patah hati dan sulit menghilangkan kenangan saat masih bersama dengan sang kekasih. Lewat “Ingin Hilang Ingatan”, Rocket Rockers ingin mencabik-cabik barisan patah hati. Lagu ini menurut saya, bisa dibilang “Maninstream Succes” karena berhasil membawa Rocket Rockers ke permukaan dan lebih dikenal kalangan yang lebih luas. Bukti lain, video klip dari lagu tersebut berhasil menembus 3 juta penonton di youtube sampai pertengahan 2014 ini. Hal lain yang menurut saya makin membuat lagu ini lebih spesial adalah karena seluruh liriknya dinyanyikan oleh Ucay seorang. Ucay, dalam formasi yin-yang dengan Aska, biasanya lebih berperan sebagai “tukang teriak”, tapi khusus di lagu ini, Ucay rela “melacurkan” diri dengan ber-mellow ria, dan ternyata sukses.

“disini.. kembali.. kau hadirkan ingatan yang seharusnya kulupakan.. dan kuhancurkan adanya..”

4. BANGKIT
Sudah banyak lagu bernuansa mellow dari Rocket Rockers yang dibahas di list ini. Kali ini mari kembali ke “jalan yang benar” lewat lagu “Bangkit” dari album kedua “Ras Bebas”. Bagi saya lagu ini menjelaskan karakter sebenarnya dari Rocket Rockers. Beringas dan keras. Perpaduan musik punk dan sedikit sentuhan hardcore. Kombinasi yin-yang dari Aska dan Ucay yang sangat aduhai. Lirik di lagu ini mengingatkan kita bahwa tak ada lagi penindasan, ketika ada sebuah penindasan, kita harus bangkit dan melawan. Lagu yang tepat sebagai sarana memotivasi diri.

“tarik kembali.. semua hakmu yang paling hakiki.. dan tanpa ternodai..”

3. LET SLEEPING DOG LIE
Satu lagi lagu dari Rocket Rockers dengan irama yang menghentak. Let Sleeping Dog Lie merupakan lagu yang ada di album pertama “Soundtrack For Your Life”. Jujur saja, saya tak bisa mendeskripsikan secara spesifik lagu ini bercerita tentang apa. Namun bagi saya, lagu ini sangat enak didengar. Irama pop punk yang energik dengan suara drum yang sangar. Selain itu, judul lagu ini juga unik. Let Sleeping Dog Lie merupakan sebuah idiom yang bisa diartikan dengan bahasa sederhana “jangan usil kalau tak mau mendapat masalah”.

“I’ve got nothing to say.. give me clue something to say..”

2. TEROBSESI
Lagu andalan dari album ketiga “Better Season” ini merupakan alasan pertama saya kenapa menyukai Rocket Rockers. Saya dan Rocket Rockers dipertemukan lewat lagu ini. Di medio tahun 2007 Rocket Rockers tampil di acara MTv, dan salah satu klip yang diputar dalam acara itu adalah “Terobsesi”. Dengan suara synth dari Ucay yang khas, “Terobsesi” menjadi lagu yang Rocket Rockers banget. Lagu ini sendiri bercerita tentang seseorang yang terobsesi dan berusaha mendapatkan hati dari seseorang yang dicintainya dengan berbagai cara, meskipun seseorang spesial itu sudah mempunyai pasangan. Satu hal lain yang menjadikan “Terobsesi” lebih spesial, karena saya pernah membawakan lagu ini saat pensi di sekolah. Meskipun waktu itu penampilannya awut-awutan, saya pribadi sangat puas karena bisa mendendangkan lagu favorit dari band favorit di hadapan banyak orang.

“saat kau dengannya kian terpisah.. yakinkan ku menang.. kau kan kudapatkan..”

1.  TRAGEDI TRAGIS 1989
Saya benar-benar mengenal Rocket Rockers melalui album ketiga “Better Season”. Dari situlah saya mulai mencari segala sesuatu tentang Rocket Rockers dari album dan lagu-lagu terdahulu. Dan lagu inilah yang menurut saya adalah “masterpiece” dari Rocket Rockers, “Tragedi Tragis 1989”. Lagu ini penuh misteri bagi saya. Sampai saat inipun saya tidak tahu, apa sebenarnya pesan yang ingin disampaikan dari lagu ini. Hal itu pula yang membuat lagu ini menjadi semakin spesial di mata saya. Lagu ini berada di album pertama Rocket Rockers “Soundtrack For Your Life”. Bagi penggemar Rocket Rockers lain, mungkin lagu ini terasa biasa saja. Dari irama dan lirik yang terkesan seenaknya membuat lagu ini “forgetable”. Namun, sekali lagi, bagi saya, lagu ini adalah sebuah maha karya dari Rocket Rockers karena misteri yang dibawa lagu tersebut. Di dvd Konser Hari Untukmu, Ucay pernah sedikit menyinggung fakta dibalik lagu ini. Hal tersebut membuat semakin penasaran namun tak menjawab semua hal yang sampai sekarang masih belum terpecahkan di kepala saya. Luar biasa.

“bersiap-siaplah di wajahmu.. neraka jahanam t’lah menunggu.. segera kucabut nyawamu..”


Itu tadi pilihan 10 lagu terbaik dan favorit dari Rocket Rockers versi saya. Di daftar ini memang tak ada satupun lagu dari album keempat “Tons Of Friends”, karena secara pribadi tak ada lagu dari album tersebut yang mengena di hati. Bukan berarti album keempat itu jelek, cuma masalah selera saja. Kini Rocket Rockers bersiap untuk mengeluarkan album kelimanya. Namun, sangat disayangkan pada 2013 lalu, salah satu nyawa dari band ini yaitu Ucay harus resign. Bagi saya, kolaborasi yin-yang dari Aska dan Ucay itu tak akan tergantikan. Saya akan tetap mendengarkan karya-karya dari Rocket Rockers meskipun tanpa Ucay. But.. Rocket Rockers never be the same.

Terakhir, saya ingin mengucapkan.. Happy 15th Anniversarry RoRo..!!!

Rabu, 16 Juli 2014

Take A Nap



“Namamu seperti nama laki-laki,”
“Haaa.. nama panggilanmu juga seperti nama perempuan,” jawabnya.
“Berarti bisa dibilang nama kita ini anomali ya?”
“Kita? kau aja sendiri sana, hehehe..”

Detik demi detik berlalu menemani mata dan telunjukku yang lelah. Meskipun begitu, rasanya tak ingin segera beranjak dari tempat dudukku sekarang. Pengalaman baru ini yang belum pernah kualami sebelumnya, membuatku betah berlama-lama disini dan tak ingin pergi kemana-mana.

“Kita lahir di bulan yang sama ternyata, cuma berbeda 4 hari”
“Kebetulan yang tak terduga bukan? Hehehe..” jawabku bangga.
“Jangan-jangan kita berjodoh..” godanya
“Bagaimana jika kita langsung ke KUA saja?” balasku.
“Hahaha.. siapa takut?!” jawabnya

Begitulah. Hari demi hari setelahnya, dilewati dengan obrolan random ngalor ngidul. Pertemuan tak sengaja di tempat baru yang tak pernah terpikirkan ini, membuat kami jadi dekat. Tidak dekat-dekat amat. Lumayan dekat lebih tepatnya.

“Aku masuk IPA..!!!” teriaknya kegirangan.
“Wah, selamat yaaa..” jawabku
“Usaha kerasku tak sia-sia, horeeee..” tambahnya.
“Usaha keras itu takkan mengkhianati, selanjutnya jangan malas-malasan ya,” jawabku sok menasehati.
“Siap bos!”

Berbagai peristiwa yang kami alami, saling kami bagi satu sama lain. Kadang juga terjadi pertengkaran kecil tak jelas yang membuat kami saling jengkel satu sama lain. Makin hari, kami mulai jarang berkomunikasi. Meskipun intensitas komunikasi jadi makin berkurang, namun hubungan aneh kami ini tetap terjaga.

“Kenapa kau jadi seperti ini? seperti bukan kau saja,” tanyanya.
“Entahlah, tak setiap hari aku mengalami hal seperti ini,” jawabku.
“Begitu spesialnya ya dia, sampai bisa bikin kau jadi begini,”
“Ya seperti itulah, semoga hal seperti ini cepat berlalu,” jawabku lagi.
“Tenanglah, nikmati hal-hal seperti ini selagi bisa, kau sendiri yang bilang kalau tak setiap hari kau mengalami hal seperti ini.. jadi, jangan terlalu bersedih, dan nikmatilah,” hiburnya padaku.

Saling berbagi dan menasehati. Kebiasaan kami jika salah seorang sedang mengalami masalah. Meskipun lebih muda, dia tak canggung untuk memberi masukan dan nasehat kepadaku.

Intensitas komunikasi kami makin hari makin berkurang. Dari tiap jam sekali, ke sehari sekali, seminggu sekali, sebulan sekali, ke setahun sekali hingga akhirnya menghilang. Kupikir itu hal yang wajar, karena kesibukan kami masing-masing. Ditambah dengan umur yang makin bertambah, menjadikan kesenangan dan kegilaan yang dulu pernah kami rasakan bersama, menjadi sangat berbeda. Tak akan sama jika kami coba ulangi dengan situasi sekarang ini.

“Where have you been?” tanyaku setelah sekian lama.
“Nowhere.. just carry on my life, study and stuff,” jawabnya.
“Well.. i miss good old days when we share everything together,” ungkapku.
“Me too.. but, can we start everything just like before?” tanyanya padaku.
“I don’t know.. everything is changes now.. we can’t repeat everything,”
“Exactly, it’s never be the same,” jawabnya.

Benar. Mencoba mengulang segala sesuatu dari awal untuk mendapatkan kesenangan dan kegembiraan yang pernah dialami itu memang sulit adanya. Jikalau bisa, kesenangan yang hadir tak akan pernah sama.

“Bolehkah aku bertanya sesuatu?” tanyanya.
“Tentu, apa?” jawabku.
“Apakah kau sayang padaku?” tanyanya serius.
“Itukah pertanyaannya?” tanyaku
“Iya, jawablah.. apakah kau sayang padaku?” tanyanya lagi.
“Iya. Sayang,” jawabku.
“Kenapa kau bisa sayang padaku?” tanyanya dengan pertanyaan baru.
“Entahlah.. perasaan ini tak jelas, kadang datang, kadang pergi, seperti kau. Juga, aku merasa kalau kau ini seperti kurang nyata. Dari semua yang telah kita lalui, rasa sayang bahkan cinta itu pasti ada, dan aku yakin kau pun tahu itu. Kita mengenal satu sama lain secara tak sengaja, namun kita bisa menjaga hubungan ini selama bertahun-tahun dan menurutku itu luar biasa. Bohong jika aku bilang kalau tak sayang, meskipun kita tak pernah bertatap muka,” jawabku panjang lebar.
“Bagaimana denganmu, apakah kau sayang padaku?” tanyaku padanya.
“Entahlah, seperti yang kau bilang tadi.. kurang nyata. Kita memang sudah bertahun-tahun saling mengenal, tapi tak pernah bertatap muka. Itu yang membuat aku juga merasa kalau kau itu juga tidak nyata,” jawabnya.

Hubungan yang tidak nyata. Mungkin tajuk seperti itulah yang bisa menjelaskan bagaimana hubungan kami ini. Namun perasaan dan kesenangan yang dirasakan itu benar-benar nyata. Membingungkan dan menyenangkan disaat bersamaan. Aku sendiri begitu menikmati tiap detik hubungan yang tidak nyata ini. Kini dia telah menghilang namun tidak benar-benar hilang. Dan entah, apakah hubungan ini bisa muncul kembali dengan berbagai asam garamnya atau hanya akan menjadi sebuah deretan kenangan yang takkan terulang. Kuputuskan untuk tetap menunggu.

She was close, close enough to be a ghost.



Senin, 21 April 2014

Kesialan Yang Tak Bisa Ditawar



Hujan akhirnya mereda setelah sekian lama aku berteduh di sebuah halte pinggir jalan. Sungguh sial memang, perjalanan pulangku sehabis berkunjung ke rumah salah satu teman terhambat oleh hujan lebat yang tiba-tiba mengguyur. Kunyalakan motorku yang sedari tadi basah kuyup diguyur hujan. Untung saja motor ini tidak bermasalah, bisa-bisa kesialanku hari ini makin bertambah. Kupacu motorku dengan pelan sambil menahan hawa dingin yang menerpa di sekujur tubuh. Jalanan sungguh sepi, hanya ada beberapa mobil dan motor yang lalu lalang di jalan. Tak mengherankan, karena memang sudah larut malam. Lama kelamaan aku tak tahan juga dengan udara dingin ini. Kuputuskan untuk berhenti sejenak di minimarket terdekat, sekalian untuk membeli makanan kecil sebagai pengganjal perut yang sedari tadi keroncongan saat menunggu hujan reda.

Tak beberapa lama sampailah aku dan motor tuaku di minimarket pinggir jalan dengan lampu-lampunya yang terang. Baru saja memarkir motor dan akan masuk ke minimarket, tiba-tiba hujan kembali mengguyur. Ah, sial! Perjalanan pulangku akan terhambat lagi nampaknya. Untungnya sekarang sudah berada di minimarket yang memang aku tuju. Ya sudahlah, anggap saja ini adalah suatu kesialan yang tidak setiap hari bisa kita nikmati.

Kulangkahkan kakiku menuju pintu minimarket. Hawa dingin AC dari dalam minimarket menyambut kedatanganku disertai ucapan khas selamat datang dari arah kasir yang merupakan seorang wanita berjilbab. Didalam ada 2 orang pegawai, satu orang perempuan di bagian kasir yang tadi menyapa, serta seorang pegawai laki-laki yang pada saat itu sedang bersantai. Suasana di dalam minimarket itu bisa dibilang cukup ramai untuk tengah malam seperti ini. Ada pasangan suami istri yang bersiap membayar di kasir, ada dua orang pria paruh baya yang salah satunya sedang memilih-milih pembersih muka, dan seorang perempuan yang mondar-mandir entah ingin mencari apa.

Aku langsung menuju ke deretan makanan kecil untuk kemudian mengambil keripik kentang dan roti cokelat. Lalu aku beralih ke deretan minuman yang ada di lemari pendingin untuk memilih minuman. Pilihanku jatuh ke softdrink kenamaan yang berbentuk kaleng. Setelah kurasa cukup, kulangkahkan kakiku menuju kasir untuk membayar. Aku harus mengantri di belakang pria yang tadi memilih pembersih muka yang ternyata banyak juga belanjaannya. Dari arah pintu terlihat beberapa orang yang masuk dan ada juga yang sebagian hanya berteduh di bangunan minimarket ini. Diluar hujan bertambah lebat nampaknya.

Diantara beberapa orang yang baru masuk di minimarket tadi, pandanganku tertuju ke sosok wanita yang pakaiannya basah terkena hujan dengan wajah yang terlihat sangat murung. Wajahnya sembab seperti habis menangis. Dia berjalan gontai ke arah deretan barang yang dipajang dengan langkah yang cukup berat. “Mungkin dia baru saja mengalami hari-hari yang buruk,” pikirku dalam hati.

Tiba-tiba terdengar suara tembakan. Jedaaarr! Sontak semua orang yang ada di minimarket itu kaget. Ada yang berteriak, ada pula yang langsung tersungkur ke lantai. Aku lalu mencari asal suara tembakan itu sebelum tiba-tiba terdengar tembakan kedua yang berhasil memecahkan lampu di langit-langit minimarket. Suara tembakan itu ternyata berasal dari pistol yang digenggam oleh wanita murung berwajah sembab tadi. “Jangan ada yang berani keluar dari sini,” Ancam wanita tersebut sembari mengarahkan moncong pistol yang digenggamnya kearah antrian kasir. Si penjaga kasir bersembunyi di bawah kolong meja kasirnya. Sedangkan aku dan 3 orang lain yang sedang mengantri harus meratapi nasib sial menghadapi bahaya yang bisa merenggut nyawa kami.

Orang-orang yang ada di luar, sedikit menjauh dari arah minimarket karena tahu ada yang sedang tidak beres di dalam minimarket tersebut. Ada pula yang langsung memacu kendaraannya pergi dari tempat tersebut meskipun hujan masih mengguyur. Di dalam minimarket suasana semakin mencekam. Si wanita gila tetap mengarahkan pistolnya kearah orang-orang yang mengantri di kasir tadi yang sekarang sedang jongkok sambil memegang kepala, mirip seperti buronan yang baru saja tertangkap polisi. Aku tak tahu apa yang ada di pikiran wanita gila itu.

“Tak ada yang boleh keluar dari sini.. atau kalian akan mati!” ancam wanita gila itu.

“Tenang mbak.. mbak minta apa? Tolong jangan sakiti kami,” ucap salah satu orang yang ternyata adalah seorang pria yang merupakan pegawai minimarket itu. Pria itu mencoba bernegosiasi sambil mendekati wanita gila itu. Sikap berani bak Batman yang sedang membela warga Gotham yang patut diacungi jempol.

“Mundur atau kau akan mati..” ucap wanita gila itu sambil tetap memegang pistolnya.

“Tenang mbak.. saya cuma mau….”

Jedaaarrr!!!

Peluru dari pistol itu memotong perkataan pria itu diikuti teriakan dari wanita berjilbab penjaga kasir. Pegawai itu langsung jatuh tergeletak dengan kepala bersimbah darah. Wanita gila itu tidak main-main. Pegawai itupun mati seketika. Semua orang yang ada di dalam minimarket kaget bukan kepalang. Kami yang masih ada di dalam tak tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

“Itulah hukuman bagi kalian yang tak mau mendengarkan. Apa sih sulitnya mendengarkan?” kata wanita gila itu dengan menaikkan nada bicaranya.

“Kalian mau jadi seperti pria yang kutembak ini? Kalian punya telinga kan? Telinga kalian bisa mendengar kan? Jangan jadi sok pahlawan dan dengarkan semua perkataanku!”

Aku dan pastinya semua orang yang sekarang terjebak di minimarket ini, tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan wanita gila ini. Apakah memang dia sudah kehilangan akal atau menghilangkan nyawa orang di tengah malam adalah hobinya. Kalaupun uang yang menjadi tujuan utamanya, bukankah dia hanya harus mengancam penjaga kasir untuk menyerahkan semua uang yang ada di kasir minimarket ini? Aku memilih tetap tenang dan diam agar tak bernasib sial seperti pegawai pria tadi.

Aku hanya bisa berdoa dalam hati agar semua ini akan berakhir dan aku bisa keluar dari sini dengan selamat. Terjebak hujan dan kedinginan, kemudian terancam mati konyol di minimarket. Kesialanku hari ini, kurasa sudah cukup.

Secercah harapan muncul ketika aku mendengar suara sirine mobil polisi. Dan benar saja, 2 mobil polisi sudah berada di area minimarket ini untuk bersiap menyelamatkan kami dari wanita gila ini. Mungkin orang yang berada diluar tadi yang mendengar suara tembakan langsung menghubungi polisi dan melaporkan bahwa ada yang tidak beres di minimarket ini.

Wanita gila itu sadar akan kehadiran polisi yang datang. Tapi dari mimik wajahnya, dia kelihatan sama sekali tak gentar. Senyum kecil muncul di wajah sembabnya.

“Aku tak takut dengan polisi-polisi itu. Aku juga tak takut dengan kematian. Tak ada yang kutakuti di dunia ini sekarang. Ketakutan itu hanya untuk orang-orang lemah. Aku kuat. Aku wanita yang kuat. Sangat kuat. Tidak seperti kalian yang lemah. Nikmatilah rasa ketakutan kalian ini selagi bisa. Karena sekarang aku akan membawa ketakutan kalian ini pergi bersamaku,” Pidato singkat yang menakutkan.

Saat polisi sedang bersiap untuk merencanakan penyergapan atau negosiasi, wanita gila itu mengarahkan pistolnya kearah kami. Tanpa tedeng aling-aling, wanita gila itu menghujamkan timah panas kearah kami dengan membabi buta. Peluru itu menembus tubuh kami yang tak berdaya. Aku tertembak di perut, sedangkan yang lainnya tertembak di kepala dan dada. Pegawai kasir yang sedari tadi bersembunyi di bawah meja kasir berteriak-teriak sebelum wanita gila itu menghampirinya dan melontarkan peluru dari pistol kearahnya. Mengenaskan.

Polisi yang sedang berada diluar kaget bukan kepalang. Aku masih dalam keadaan sadar meskipun darah terus mengucur dari perutku yang tertembak ini. Aku masih bisa melihat wanita gila itu. Sekarang dia menodongkan pistolnya ke kepalanya sendiri. Masih saja terlihat senyum kecil di wajah sembabnya itu.
Jedaarrr!

Wanita itu terkapar bersimbah darah. Aku yakin dia tewas seketika itu juga. Mustahil dia masih bisa hidup dari tembakan di kepala. Sungguh mengerikan melihat peristiwa itu dengan mata kepalaku sendiri. Tambah mengenaskan ketika kulihat tidak ada lagi yang bernyawa kecuali aku, dari kumpulan orang yang tadinya mengantri di kasir minimarket ini. Beruntung, tapi aku tak tahu apakah masih bisa bertahan karena darah masih mengalir dari perutku yang tertembak.

Polisi masih berada diluar dan tak tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam. Mungkin mereka masih sibuk berdiskusi untuk menentukan langkah apa yang akan diambil dengan birokrasi berbelit khas negeri ini.
Dalam kondisiku yang seperti ini, aku pasrah jika nyawaku tak tertolong. Ketakutan akan kematian sirna, seperti kata-kata wanita gila tadi. Jika akan benar-benar mati, aku hanya bisa meratapi kesialanku hari itu. Terbunuh tengah malam di minimarket oleh wanita gila yang baru saja ditemui. Andai saja hari ini tidak hujan. Andai saja perutku tidak lapar. Andai saja aku tidak masuk ke minimarket. Aku hanya bisa meratapi kesialanku hari ini. Suatu kesialan memang tidak bisa ditawar. Aku jadi ingat salah satu kalimat terkenal. Tapi dengan kondisiku sekarang ini, kata terakhir dari kalimat terkenal itu bisa diganti.

Apa yang tidak bisa membunuhmu, akan menjadikanmu sekarat.