Rabu, 17 Desember 2008

Loyalitas Tanpa Batas

YO AYO..... AYO INDONESIA.....

KUINGIN..... KITA HARUS MENANG.....



Walaupun akhirnya Indonesia tidak menang atas Thailand tapi Semangat suporter Indonesia patut diacungi 1000 jempol.Mereka tidak hentinya bernyayi & menari untuk mendukung Firman Utina cs.Para suporter dari berbagai klub di tanah air itu berhasil memerahkan Stadion Gelora Bung Karno walaupun tak sepadat saat Piala Asia lalu.Mereka datang dari segala penjuru Indonesia ,menanggalkan atribut klub dan berganti menjadi atribut Timnas.Sungguh sangat luar biasa melihat antusiasme publik sepakbola indonesia dalam mendukung timnas indonesia.Mereka rela wajah mereka dicat warna khas Timnas Indonesia merah putih atau memakai atribut yang aneh-aneh mulai dari kaos hingga topi , semangat nasionalisme sangat terlihat jelas di wajah para pendukung Timnas tersebut.



Bandingin aja dengan negara ASEAN lain mana ada suporter Timnas sebanyak yang kita miliki sekarang ditambah lagi dengan antusiasme saat berada dalam stadion wuuuhhh... ngeri!!!.Ngga percaya coba lihat video di you tube tentang suporter Indonesia saat melawan Korea selatan di Piala Asia , walaupun pada saat itu Indonesia kalah tetapi para suporter Indonesia membludak hampir setiap jengkal bangku penonton terisi.



So,ayo dong Timnas tunjukkan kehebatanmu sekarang , berikan hadiah manis buat para suporter Indonesia yang telah susah payah mendukungmu.Dan buat PSSI jangan goblok-goblok donk!!! milih pelatih jangan asal biar timnas kita bisa Terbang di Angkasa seperti sang Garuda.

INDONESIA...!!! INDONESIA...!!! INDONESIA...!!!

Kamis, 06 November 2008

VIKING vs THE JACK




Perseteruan Viking dan Jakmania seakan telah menjadi legenda di persebakbolaan tanah air.
Bagaikan kucing dan anjing, kedua kelompok suporter ini memang nggak pernah akur. Yel-yel ejekan bagi masing-masing kelompok suporter ini pun senantiasa membahana di kandang masing-masing tim kesayangan. Hal itu terjadi walaupun Persib nggak berhadapan dengan Persija. Ini tentu cukup mewakili gambaran betapa nggak harmonisnya hubungan kedua kubu suporter tersebut.

Di sisi lain, deretan kejadian sikap anarkis antara satu dan lainnya pun kerap terjadi. Hampir tiap Liga Indonesia bergulir, kejadian demi kejadian yang mencoreng persebakbolaan kerap terjadi. Baik di Jakarta maupun Bandung, Viking dan Jakmania masih sulit untuk disatukan. Akibatnya, pertandingan Persib melawan Persija kerap menjadi partai neraka, baik bagi pemain maupun suporter tamu.

Agum Gumelar, saat masih menjadi Ketua Umum PSSI, angkat bicara. Ia berharap pertikaian antara bobotoh dari Viking Persib Fans Club dan kelompok Jakmania segera diakhiri. "Saya menyesalkan pertikaian ini masih terus terjadi. Seharusnya masing-masing pihak saling mengerti dan memahami," katanya.

Imbauan ini pun mendapat sambutan positif. Selang beberapa waktu, acara silaturahmi antara kedua perkumpulan suporter itu pun digelar. Ketua Jakmania ketika itu, T. Ferry Indrasjarif hadir dalam pertemuan tersebut. Menyusul kemudian rombongan dari Viking dipimpin ketuanya Herru Joko. Sayang, pertemuan yang digagas pengurus Perib dan Persija itu gagal. Perselisihan pun terus bergulir. Aksi saling membalas kembali berulang.

Mencari siapa yang salah tentu tidak lagi relevan saat ini. Terlebih, kedua kubu sama-sama sudah merasakan kerugian. Viking tidak bisa menyaksikan pertandingan Persib di Jakarta. Sebaliknya, Jakmania juga harus puas mendoakan Persija dari jauh saat bertarung di Stadion Siliwangi.

Korban pun telah berjatuhan. Di sisi lain, pemain kedua tim senantiasa merasa waswas saat jelang laga di kandang lawan. Pengakuan suporter bahwa aksi kerusuhan yang dilakukan atas dasar rasa fanatisme yang tinggi terhadap klub kesayangannya, jelas salah besar.

Mereka salah mengejawantahkan arti fanatisme jika ujung-ujungnya melahirkan kerusuhan. Ini hanya akan berakhir sebagai fanatisme yang kebablasan. Toh pada akhirnya banyak pihak yang akan dirugikan.