Rabu, 03 Oktober 2012

Ketika Idol Grup Menjadi Tim Sepakbola

24 gadis belia berseragam warna warni menyanyi dan menari dengan lincah di atas panggung. Para penggemarnya menikmati penampilan mereka dengan gaya yang tak kalah heboh nya. "Menyanyi.. Menari.. Sebebasnya" salah satu bait dari lagu yang dinyanyikan mereka dengan energi yang luar biasa. Siapa mereka? Paduan suara sekolah? Bukan. Atau Girlband baru yang numpang populer seperti girlband-girlband yang lain? Bukan. Mereka lebih suka disebut Idol grup. Dan memang begitulah adanya, mereka adalah idol grup. Mereka adalah JKT48!

JKT48, sebuah fenomena baru di industri musik Indonesia. Mudah dikenali karena mencolok dengan 24 anggota yang kadang tampil bersamaan dalam satu panggung. Lebih mirip tim sepakbola daripada idol grup, girlband atau apalah namanya itu. JKT48 dan Sepakbola itu bak dua sisi mata uang, bertolak belakang namun masih saling berkaitan. Ada beberapa hal yang mendukung teori itu. Pertama, jumlah anggota yang mencapai 24 orang. Jumlah yang kurang lebih sama dengan batas maksimal daftar pemain di sebuah klub sepakbola untuk mengarungi satu musim kompetisi liga atau turnamen. Kedua, asal muasal anggota. Anggota JKT48 diseleksi dari puluhan ribu pelamar yang kemudian diseleksi dan diambil yang terbaik. Yang terbaik itulah yang dilatih dan digembleng agar siap mengarungi persaingan dunia hiburan. Tak beda jauh dengan sistem perekrutan akademi sepakbola klub eropa. Ribuan pemuda belia mencoba peruntungan dengan mendaftar di akademi klub eropa (banyak juga yang ditawari langsung untuk bergabung) untuk dapat masuk menjadi bagian dari klub tersebut (dilatih dan digembleng oleh para pelatih profesional). Jika giat dan mendapat sedikit keberuntungan, mereka akan menjadi pemain hebat nantinya. Cerita selanjutnya kita sudah mengetahuinya dalam deretan nama Lionel Messi, Cesc Fabregas, David Beckham, Ryan Giggs dan ratusan pemain lain. Ketiga, mempunyai fans fanatik yang selalu setia mendukung mereka. Bahkan mereka punya chant mereka sendiri setiap JKT48 tampil. Kadang bahkan lebih heboh dan militan dari fans klub sepakbola yang sebenarnya.
   
Ya, JKT48 dan Sepakbola nampak begitu akrab. Berbeda namun masih terdapat benang merah. Dan, bagaimana jika kita membahas hubungan ini lebih lanjut. Mari kita ibaratkan JKT48 adalah sebuah klub sepakbola dan anggotanya adalah pemain. Kita akan mencoba mendefinisikan peran para anggota JKT48 dalam tim sekaligus posisi idealnya. Kita hanya akan mencari starting eleven atau skuad inti JKT48 yang terdiri dari 11 orang. Penilaian dilakukan dengan se-objektif mungkin. Berturut-turut mulai memilih dari kiper hingga striker. Disini kita akan menggunakan formasi 4-2-3-1, formasi yang sekarang populer di kalangan klub sepakbola dan sangat cocok untuk JKT48. JKT48 sendiri mempunyai 24 member, kita akan memilih siapa yang tepat untuk berada di starting eleven. Ok, mari kita mulai..

[GOAL KEEPER]. STELLA CORNELLIA. The Gold Voice. Salah satu member yg memasuki usia matang, memiliki jiwa kharisma dan didukung dengan kelebihan suara emas nya. Di JKT48, Stella adalah seorang panutan sekaligus mentor bagi member lain. Dengan sifat dewasa nya satu tempat di bawah mistar cocok untuk diisi oleh pemilik suara emas ini. Dia akan mampu mengkomando pertahanan tim dari bawah mistar.


[CENTER BACK]. JESSICA VERANDA. Stylish, Dingin, Disiplin. 3 kata yang tepat untuk menggambarkan member yang satu ini. Walaupun Ve cenderung pasif (pendiam), dia dapat menghadapi semua nya dengan penuh ketenangan. Ditunjang dengan postur ideal sekaligus memasuki usia matang, satu tempat di lini pertahanan sudah selayaknya diberikan kepadanya. Ketenangannya akan sangat membantu tim ini untuk selalu tenang dan sabar dalam menghalau serangan dari musuh.

[CENTER BACK]. DEVI KINAL PUTRI. Atraktif. Sudah selayaknya jika satu tempat lain di center back diisi oleh Kinal. Duetnya dengan Ve akan menjadikan duet ideal di center back tim ini. Selain karena keduanya dekat di luar lapangan, kombinasi duet ini akan menciptakan pertahanan kokoh di lini pertahanan. Kelincahan dan kecerdasannya membuat dia bisa dengan pintar membaca permainan lawan. Aktif dan pekerja keras, mempunyai postur tak kalah ideal dan menuju usia emas. Jaminan kokoh lini belakang JKT48. Duet aktif-pasif atau lincah-kuat.

[RIGHT BACK]. CINDY GULLA. Mungil, Lincah, Gesit. Itulah hal yang pertama bisa kita lihat dari Cigul (sapaan akrabnya). Bek kanan sangat pas diisi oleh sosok baby face yang murah senyum ini. Kegesitan nya akan membantu tim dalam menyerang dan bertahan. Jangan tertipu dengan baby face nya, akselerasi dari sisi kanan akan siap mengobrak-abrik pertahanan lawan.

[LEFT BACK]. BEBY CHAESARA ANADILA. Smart, Ulet, Kreatif. Dia adalah pemain tipe serba bisa. Bisa mengisi posisi bek kanan/kiri atau berada di pos gelandang. Kemampuan nya yang cepat menyerap ilmu dan beradaptasi sungguh luar biasa. Di usia yang masih muda dia sudah bisa mencapai level ini. Banyak belajar dari senior adalah salah satu kunci nya. Posisi bek kiri sangat pas dengan segala kemampuan yang dimiliki nya.

[DEFENSIVE MIDFIELDER]. GHAIDA FARISYA. Strong! Tak ada kata lain lagi untuk menggambarkan member ini. Jika dulu Chelsea dan Real Madrid punya gelandang pengangkut air dalam diri Claude Makalele, maka JKT48 punya Ghaida. Dengan melihat sekilas saja kita sudah mengetahui kalau dia adalah pekerja keras. Dengan gaya tomboy dan cuek posisi gelandang bertahan sangat amat pas diisi olehnya. Dengan tubuh yang kekar ditambah gaya rambut sangar, daya juang dan stamina luar biasa lawan-lawan pasti akan gentar. Dia menjadi orang pertama yang bertugas memutus serangan lawan. Gelandang pengangkut air dengan daya tahan luar biasa.

[CENTRAL MIDFIELDER]. JESSICA VANIA. Serba bisa. Mempunyai kemampuan yang tidak dimiliki member lain. Di JKT48,Jeje (sapaan akrabnya) mempunyai kemampuan memainkan banyak alat musik, sesuatu yang tidak dimiliki member lain Maka dari itu, peran box-to-box midfielder sangat pas dimainkan member satu ini. Kreator dari belakang layar yang aktif membantu serangan dan disiplin ketika diserang. Sayangnya, kadang Jeje terlihat tak bisa mengendalikan emosinya dan meledak-ledak. Overall, kemampuan nya bisa digunakan untuk meng-cover semua tempat di lini tengah.

[LEFT WINGER]. SHANIA JUNIANATHA. Determinasi Tinggi. Meskipun masih muda, dia mempunyai kemampuan untuk berada di garis depan penyerangan. Usia muda tapi memiliki visi seorang dewasa. Dia tahu harus berbuat apa di lapangan meskipun tanpa komando atau arahan dari member lain. Memiliki intelejensi tinggi dan kepercayaan diri yang mampu merubah ritme permainan. Shania siap mengobrak-abrik sisi kanan pertahanan lawan.

[RIGHT WINGER]. CLEOPATRA. Confidence! Tipe winger classic dengan umpan dan eksekusi akurat meskipun tidak terlalu cepat. Dengan kepercayaan diri tinggi dia bisa membuat lawan di depan nya gentar. Meskipun tidak terlalu cepat tapi dia aktif bergerak mengcover wilayahnya dengan baik. Tapi kadang kepercayaan diri nya itu menjadi boomerang bagi dirinya. Oportunis dan over confidence bisa merugikan tim. Meskipun menapaki usia emas, Cleo masih butuh arahan dari member lain untuk terus berkembang. Tapi tetap saja, tusukan dari sisi kiri akan selalu berbahaya.

[ATTACKING MIDFIELDER]. MELODY NURRAMDAHNI LAKSANI. Center. The Playmaker, Classic Number 10, Trequartista, Il Capitano, Skipper. Deretan julukan tadi sudah sangat jelas untuk menjelaskan peranan Melody untuk JKT48. Dia adalah pusat dari semua permainan yang dimainkan tim ini. Otak dari keseluruhan tim satu ini bertugas menggerakkan semua komponen di tim agar berjalan maksimal. Dia adalah wakil pelatih di lapangan yang memimpin rekan-rekan lain. Sebagai panutan member lain dia dituntut untuk selalu dalam keadaan prima. Posisi sentral yang dimainkannya selalu menjadi sorotan untuk menilai peforma tim. Dia diharuskan meng-cover lini depan dengan maksimal, mengalirkan bola merata ke semua lini, memulai serangan hingga mengatur tempo/ritme permainan. Di usia yang sangat matang ini, komando di lapangan dipegang penuh olehnya. Melody, The Leader!

[FORWARD]. NABILAH RATNA AYU AZALIA.The Ikon. Di awal 2000-an (beberapa hingga sekarang) kita mengenal beberapa tim dengan satu pemain yang sangat menonjol dan menjadi ikon klub. Mulai dari Maldini dengan AC Milan, Del Piero di Juventus, Gerrard bersama Liverpool, bahkan ada pleseten Raul Madrid yang ditujukan kepada Raul Gonzales untuk menghormati semua yang telah dia berikan ke Real Madrid. Bagaimana dengan JKT48? Tak bisa dipungkiri lagi, Nabilah adalah ikon tim ini. Ketika orang menyebut JKT48, pasti sosok nya lah yang pertama kali diingat. Tanpa dia, tim ini tak sempurna. Di usia yang sangat amat belia dia mengemban tugas berat ini dengan baik. Di lapangan, dia adalah penyelesai akhir. Dengan postur mungil dan agility yang luar biasa. Nabilah sangat aktif bergerak dan berbicara. Dia bertugas mengeksekusi semua umpan dan kesempatan yang dibuat member lain untuk di konversi menjadi goal.





Itu tadi, komposisi ideal starting eleven dari JKT48 jika dirubah menjadi tim sepakbola. Sebenarnya masih ada beberapa nama yang layak masuk starting eleven. Sebut saja Rena, gadis keturunan Jepang ini layak mengisi lini depan dengan kemampuan pemecah kebuntuan. Rena tipe Classic Striker. Namun dia harus rela menjadi pemain cadangan karena di posisi yang sama sudah ada Nabilah. Ada juga The Sleeping Head, Ayana. Si mata sayu yang latletis dan mempunyai pengalaman tinggal di luar negeri, namun itu saja tak cukup untuk masuk ke starting eleven. Lalu ada juga Dhike, Ochi dan Sonya yang cocok bermain di bebrapa posisi dengan kemampuan yang mumpuni. Mereka bisa menjadi penyeimbang lini tengah maupun menjadi penjelajah di semua lini. Namun lagi-lagi mereka harus puas memulai dari bench karena persaingan yang ketat. Masih ada juga member yang tersedia yang memiliki kemampuan rata-rata tapi kurang menonjol. Seperti Sendy, Frieska, Sonia, Mova, Rica, Gaby, Delima atau Diasta. Namun sulit bagi mereka untuk menembus tim utama.

Demikian tadi sedikit ulasan singkat mengenai JKT48 apabila dirubah menjadi tim sepakbola, termasuk di dalamnya peran dan peranan member di tim tersebut. Sekali lagi penilaian dilakukan dengan se-objektif mungkin yang didasarkan keadaan dan kenyataan di lapangan. Semua analisa dilakukan dengan sudut pandang penikmat sepakbola dan JKT48 itu sendiri. 


JKT48 dan Sepakbola. Dua hal yang bertolak belakang namun memiliki sebuah benang merah yang berhubungan.

Kamis, 26 Juli 2012

Persibo: Smile, Cry & Fight Together

Peluit panjang dibunyikan, gol semata wayang Lexe Anderson di penghujung babak kedua mengakhiri perlawanan tuan rumah, PSMS Medan. Persibo Bojonegoro mengakhiri musim 2011/2012 dengan kemenangan dan memastikan tempat di posisi 4 klasemen Indonesian Premier League. 3 hari sebelumnya Laskar Angling Dharma secara mengejutkan mengalahkan Semen Padang di final Piala Indonesia dan memastikan diri menjadi Juara lewat gol dari Dian Irawan. Persibo lagi dan lagi membuktikan diri sebagai 'the Giant Killer'. Tak diunggulkan, namun mampu membalikan semua prediksi dan akhirnya menjadi juara. Akhir manis dari perjalanan berliku Persibo sepanjang musim ini. Lalu, apa rahasia di balik kesusksesan Persibo musim ini?

Paolo Camargo dipercaya untuk menangani Persibo musim ini. Bersama kompatriotnya Wanderley Junior, mereka bahu membahu memimpin tim ini. Di awal musim saat proses seleksi pemain, secara mengejutkan Camargo mencoret nama-nama kondang yang beberapa musim terakhir menjadi andalan Persibo. Sebut saja Ahmad Sumardi, Nur Hidayat, M. Hamzah, M. Irfan atau Iswandi Da'i. Keputusan yang ditentang oleh kalangan Boromania yang menganggap beberapa pemain tersebut masih layak memperkuat Persibo. Boromania pun semakin apatis dibuatnya. Rekrutan anyar Persibo yang jauh dari harapan. Nur Iskandar, Syahroni, Munadi, Aulia Tri, Edi Sibung, Fauzi Toldo, Aditya Harlan tentu bukan nama yang diharapkan Boromania. Hary Syahputra mungkin bisa dibilang pemain bintang menilik track record nya di timnas, namun dia sudah masuk usia gaek pesepakbola. Deretan pemain asing juga tak terlalu istimewa. Lexe Anderson di plot mengisi lini pertahanan. Ada pemain serba bisa asal Turkmenistan, Mekan Nasirov. Posisi playmaker dipercayakan kepada Gustavo Hernan Ortiz. Ujung tombak ada nama Jairon Feliciano. Salah satu terobosan Camargo yang patut diapresiasi adalah berani mempromosikan pemain-pemain muda asli binaan Persibo Bojonegoro. Wahyu Teguh, Bijail Chalwa, Didik Wahyu, Sigit Meiko kemudian disusul Angger mendapat kesempatan mencicipi kerasnya liga Indonesia. Semua pemain tersebut dipadukan dengan pemain-pemain lama macam Samsul Arif, Jajang Paliama, Novan Setya, Aang Suparman ataupun Aries Tuansyah.

Lini Per Lini
Camargo meninggalkan pakem 4-4-2 warisan Sartono Anwar yang beberapa tahun ke belakang menjadi andalan Persibo dan menggunakan formasi ofensif 3-4-3. Formasi yang cukup berani mengingat komposisi pemain Persibo yang bisa dibilang 'pas-pasan'. Penjaga gawang utama dipercayakan kepada Fauzi Toldo yang memiliki jam terbang tinggi jika dibandingkan 2 penjaga gawang lain. Trio bek diisi Lexe Anderson, Aang Suparman dan Hary Syahputra. Aries Tuansyah dan Sigit Meiko menjadi opsi kedua ketika trio bek tadi ada yang tidak bisa tampil. 5 bek dengan postur tinggi ini menjadi tembok yang sulit ditembus. Total sudah 9 clean sheet yang diciptakan kombinasi bek ini.
Lini tengah menjadi lini yang banyak menciptakan kombinasi. Di awal musim kombinasi Edi Sibung (sayak kanan), Novan Setya (sayap kiri), Mekan Nasirov (Gelandang Bertahan) dan Gustavo Ortiz (Playmaker) menjadi pilihan utama. Di perjalanan nya, Mekan Nasirov kemudian di plot sebagai sayap kiri menggantikan posisi Edi Sibung yang peforma nya menurun. Kemudian Jajang Paliama masuk mengisi pos yang ditinggalkan Mekan Nasirov. Kombinasi Mekan-Jajang-Ortiz-Novan menjadi pilihan utama Camargo hingga penghujung putaran pertama IPL. Kedatangan Dian Irawan di putaran kedua membuat pilihan lini tengah semakin banyak. Alhasil Jajang dan Dian Irawan silih berganti menempati posisi gelandang bertahan. Bahklan Jajang Paliama sendiri pernah di plot sebagai libero saat Persibo krisis bek. Aulia Tri Hartanto, Edi Sibung, Syahroni dan Munadi menjadi opsi kedua yang sering dimainkan sebagai pemain pengganti.Total 5 gol yang disumbangkan lini tengah ini.
Beralih ke lini depan, lini ini menjadi lini yang paling diandalkan. Di awal musim trio Samsul Arif - Jairon - Wahyu Teguh jadi pilihan pertama. Namun belum ada kontribusi signifikan dari trio ini. Lalu munculah sosok M. Nur Iskandar. Pada saat Wahyu Teguh absen (seleksi timnas U-21), Iskandar menjawab kepercayaan Camargo dan langsung mencetak hattrick. Dan kemudian trio Samsul Arif - Jairon - Iskandar menjadi pilihan utama Camargo di laga-laga berikutnya. Wahyu Teguh dan Bijahil Chalwa harus puas menjadi pemain pengganti. Gol demi gol lahir dari kaki Iskandar, Kepercayaan pelatih tidak di sia-siakan. Sementara itu Samsul Arif berperan menjadi feeder yang seringkali turun menjemput bola dari lini tengah. Samsul Arif juga menjadi destroyer yang memecah konsentrasi bek lawan dengan akselerasi nya. Dengan ban kapten di lengan nya Samsul menjadi panutan dan terlihat lebih dewasa. Jairon menjadi Target man di formasi 3-4-3 ini. Namun sayang, kontribusi gol nya sangat minim. Total hanya 2 gol yang dicetak Jairon sepanjang musim. Kalah jika dibandingkan dengan Iskandar (11), Samsul Arif (7) atau Wahyu Teguh (4). Sebagai pemain asing, Jairon justru menjadi handicap di tim ini. Posisi nya kemudian digantikan oleh Wahyu Teguh di penghujung musim dan terbukti ampuh. Tridente Samsul Arif - Wahyu Teguh - Iskandar dengan postur mini nya justru memberikan warna baru di lini depan Persibo. Ketiganya bergantian menjadi target man atau penyerang sayap. 3 pemain dengan kecepatan tinggi di lini depan. Lini yang paling produktif dengan torehan 24 gol.


This Is Bojonegoro
Hal yang harus diapresiasi adalah kepercayaan Camargo kepada pemain muda, khususnya yang berasal dari Bojonegoro. Wahyu Teguh menjadi idola baru Boromania. Kesempatan yang diberikan dimanfaatkan nya dengan permainan menawan. Jebolan Persibo U-21 ini mencetak 8 gol (IPL dan Piala Indonesia), Luar biasa! Pemain yang baru genap 20 tahun ini benar-benar menunjukkan taji nya. Tak heran jika dia dipanggil timnas junior. Lalu ada Sigit Meiko. Bek jangkung yang menjalani musim pertama nya sebagai pemain profesional. Beberapa kali dipanggil timnas. Pemusatan latihan timnas (senior dan junior) menempa mental nya dan menjadikan bek masa depan Persibo ini semakin matang. Ada lagi Didik Bagus, sayap lincah yang langsung mencetak gol di debut perdana nya membela Persibo musim ini. Bijahil Chalwa dan Happy Kurniawan pun juga mendapatkan pengalaman berharga di bawah asuhan Paolo Camargo. Itu semua pemain muda asli Bojonegoro!
Hal lain yang menjadikan musim ini lebih istimewa adalah banyaknya pemain Persibo yang dipanggil memperkuat timnas Indonesia di level junior dan senior. Samsul Arif, Novan Setya, Iskandar dan Jajang Paliama dipanggil memperkuat timnas senior. Sigit Meiko, Wahyu Teguh, Syahroni dan Bijahil Chalwa di level junior. Yang makin membanggakan lagi adalah sebagian besar pemain yang dipanggil timnas adalah putera asli Bojonegoro. Samsul Arif dan Novan Setya memasuki masa keemasan mereka, Wahyu Teguh dan Sigit Meiko mulai meretas karir dengan awal yang menakjubkan. Potensi lokal yang bisa menjadikan klub ini bersaing dengan klub-klub papan atas di Indonesia.
 

Talenta lokal yang bersinar, 5 besar klasemen liga dan trofi Piala Indonesia. Tahun yang harus dikenang. Bojonegoro Matoh!

Kamis, 05 April 2012

Halusinasi Di Kandang Burung

Nara berjalan gontai menuju rumah nya dengan menenteng tas yang di dalamnya berisi buku-buku yang baru dipinjamnya dari perpustakaan kampus. Raut wajahnya kusut tak karuan. Pandangan nya kosong, hatinya tak tenang, pikiran nya terbang melayang-layang. Mungkin di 2012 itu dinamakan "Galau". Ya, Nara mengalami suatu perasaan yang berkecamuk tak karuan di dalam jiwa nya. Entah apa itu. Nara berjalan melewati trotoar yang sore itu seketika berubah menjadi pasar malam dadakan dengan berjubelnya pedagang kaki lima dan para pembeli yang ramai hilir mudik. Bagi Nara -yang sedang Galau- keramaian trotoar itu tak terasa sama sekali. Sepi, Sunyi, Senyap. Itulah apa yang ada di dalam benak nya kini. Selangkah demi selangkah dilalui dengan langkah lunglai. Dan sampailah dia di halte bus usang dan langsung dihempaskan badan nya ke bangku halte bus itu. Pandangan nya kosong, pikirinannya kosong, jiwanya tak karuan, sungguh naas pemuda ini.

Dalam pikiran kosong nya itu tiba-tiba dia melihat sosok bule yang tak asing yang berada tak jauh dari halte yang sekarang dia duduki. Hei, itu Steven Tyler dan anggota Aerosmith lain nya. Bagi Nara yang pecinta lagu-lagu rock balads tentu tak asing lagi dengan wajah-wajah personel Aerosmith yang dilihatnya. Tunggu, apa yang dilakukan Aerosmith di halte bus ini? belum sempat Nara ingin menanyakan hal tersebut, Steven Tyler langsung menyanyikan lagu hits Aerosmith yang berjudul "I Don't Wanna Miss a Thing". Nara diam tanpa kata, lagu yang dijadikan soundtrack film Armageddon itu begitu menyayat-nyayat dirinya. Aerosmith seperti menyanyikan lagu itu khusus untuk Nara tepat di depan muka nya. Tak tahan dengan untaian nada yang menyayat hatinya itu, dia kemudian beranjak dari tempat duduk halte dan langsung berlari sembari menutup kedua telinga nya meninggalkan Aerosmith yang masih saja bernyanyi "I Don't Wanna Miss a Thing" itu.

Nara berlari tak tentu arah, dia hanya ingin menjauh dari nyanyian Aerosmith yang menyayat hatinya itu. Nafas nya tak beraturan, dia sangat lelah dan akhirnya berhenti berlari kemudian berbaring di sebuah taman yang sepi tak jauh dari tempatnya berhenti tadi. Nara mencoba mengatur nafas nya yang tak beraturan itu. Rasa perih setelah mendengar lagu Aerosmith itu masih membekas. Dia masih tak habis pikir apa yang dilakuakn Steven Tyler dan Aerosmith nya di halte usang itu. Tiba-tiba dia mendengar alunan lagu lain, lagu yang tak asing dan lagi-lagi menyayat hati nya ketika mendenagr lirik demi lirik yang didendangkan. Dicarilah asal muasal suara itu, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Bad English -band ballads lain- berada di depan muka nya sambil menyanyikan lagu "When I See You Smile". Lagu yang dengan lirik-lirik romantis. Nara tak sanggup lagi mendengar lagu yang lagi lagi menyayat hati dari Bad English itu dan langsung pergi menjauh dari taman tersebut. Pergi dan pergi.

Nara terus saja berlari, dia hanya ingin pergi menjauh sejauh-jauhnya dari lagu yang didengarnya yang lagi-lagi menyayat hatinya itu. Tak terasa sampailah dia di depan gang rumah nya, begitu lega nya dia. Nara berjalan gontai melewati gang kecil menuju rumah nya. Tanpa sadar dia menabrak seseorang ketika berjalan, Nara tersungkur jatuh. Dipandangi nya dengan seksama orang yang ditabraknya itu. Astagaaa.. Nara tak bisa menyembunyikan kekagetan nya ketika melihat orang yang ditabraknya adalah John Lennon, musisi legendaris dari the Beatles. Tak cuma John Lennon, disitu dia juga melihat Paul McCartney, George Harrison dan Ringgo Star, The Beatles! Kemudian alunan musik terdengar, lagu "Let It Be" yang mahsyur dari the Beatles berkumandang lagi-lagi tepat di hadapan Nara. Respon dari Nara kini berbeda. Dia tak lagi menghindar dari nyanyian itu, dia mencoba menikmati lagu "Let It Be" dari The Beatles itu. Nara duduk diam dengan kepala tertunduk, memaksakan diri menikmati bait demi bait, lirik demi lirik lagu yang sama saja membuat hatinya terluka. Entah apa yang ada dalam pikirannya. Ketika lagu itu selesai sontak John Lennon dan personel The Beatles yang lain menghilang. Benar-benar menghilang tak meninggalkan apa-apa. Nara yang sudah mengetahui hal itu akan terjadi tetap duduk diam dengan kepala tertunduk, beberapa saat kemudian dia tersenyum lebar bersamaan dengan keluarnya air mata yang membasahi pipinya. Perasaan campur aduk itu kini benar-benar mengaduk jiwa nya.

Dia berdiri, masih dengan senyuman dan air mata yang membasahi pipi. Dia berjalan gontai menuju rumah usang nya yang tinggal beberapa meter lagi. Di perjalanan menuju rumah nya, dia mengambil "music player" dari dalam saku nya, dipasangnya "earphone" di telinga nya, dipilih nya lagu dari David Gleen Eisley yang berjudul "Sweet Victory" dan dimainkan nya. Kepalanya mendongak keatas dengan air mata yang tetap membasahi pipi nya. Entah ada apa dibalik lagu "Sweet Victory" ini. Nara, entah apa yang sekarang diraskan nya.


----------------------------------------------------------------------------------------------


EPILOG : "Bagi sebagian orang kemenangan adalah titik puncak pencapaian yang dirayakan dengan penuh suka cita, Bagi sebagian lagi kemenangan adalah lepas dari suatu hal menyakitkan yang sangat sulit tuk dilupakan"

Jumat, 24 Februari 2012

Meracau Dan Berkicau

Tak Ada Yang Tak Mungkin
Begitulah kata-kata Mila Ortafuncha kepada Ansha Barka. Sudah sebulan ini mereka intens berbalas surat melalui merpati pos. Satu bulan yang lebih dari cukup untuk mengenal satu sama lain meskipun kedua nya berada dalam jarak yang sangat amat jauh serta belum pernah sekalipun bertatap muka. Goresan tinta kiranya sudah cukup untuk mengenal satu sama lain. Makanan kesukaan sampai baju apa saja yang biasa dipakai Mila Orthafuncha semuanya sudah ada di ingatan Ansha Barka, begitupun sebaliknya. Tak lupa kedua nya menyisipkan foto-foto satu sama lain di dalam surat yang dikirimnya. Surat demi surat silih berganti terkirim, bulan demi bulan berlalu dengan cepat, Mila Orthafuncha menunggu, menunggu sesuatu dari Ansha Barka, pernyataan cinta dan sayang. Pernyataan yang ditunggu itu pun akhirnya tersampaikan melalui surat, surat yang ditulis dengan penuh rasa cinta dan suka cita. Senyum mengembang di bibir Mila Orthafuncha, segera dibalasnya surat itu dengan ungkapan suka cita pula, Ansha Barka bagai melayang - layang ketika membaca balasan surat itu. Begitulah, kemudian hari-hari mereka menjadi penuh warna dan suka cita.
 

Hari demi hari berganti, yang ada hanya ada tawa dan suka cita. Semua indah penuh warna meskipun hanya lewat goresan tinta tanpa bertatap muka. Ansha Barka begitu menikmati hari-hari bersama Mila Orthafuncha. Begitu menggebu-gebu nya dia menunggu surat balasan tiba, sungguh bahagia. Pandangan masa depan tak luput dari bahasan keduanya, apa yang akan dilakukan jika bertemu sampai menamai anak-anak mereka kelak. Sungguh menggelikan memang, tapi begitulah adanya. Percikan-percikan kecil masalah atau kesalahpahaman yang datang dapat mereka atasi, semuanya berakhir dengan senyum cinta. Benar-benar di mabuk asmara.
 

Sampai suatu ketika badai itu datang. Badai yang tak terpikirkan kedatangan nya oleh Ansha Barka. Sudah 8 hari Mila Orthafuncha tidak membalas surat nya. Tidak seperti biasanya Mila telat membalas surat. Ansha Barka terus saja mengirim surat dengan perasaan khawatir, dia takut kehilangan Mila Orthafuncha. Dan balasan surat yang ditunggu itupun datang juga. Begitu sumringah nya Ansha Barka ketika membuka surat itu, dibaca nya dengan khidmat. Wajahnya yang tadi sumringah langsung berubah menjadi murung tak percaya. Begitu terpukul dia setelah membaca balasan surat itu. Surat yang berisi tentang permintaan dari Mila Orthafuncha untuk tidak menyurati dia lagi. Surat yang menyatakan kalau sebenarnya Mila Orthafuncha itu tidak ada dan tidak pernah ada melainkan hanya fiktif belaka. Surat yang menyampaikan bahwa Mila (atau siapapun dia) sudah memiliki kekasih. Surat yang menyatakan perasaan yang selama ini ada hanyalah kepura-puraan. Surat yang menyayat-nyayat hati Ansha Barka. Begitu terpukul dirinya. Tak percaya akan apa yang baru saja dibacanya. Dihempaskan nya tubuh yang tiba-tiba lunglai itu ke kursi empuk yang tiap hari menemani hari-harinya. Pikirannya kalut bak benang kusut. Tak tahu apa yang musti diperbuatnya. Dia merenung, lama sekali, hingga akhirnya memantapkan hati untuk membalas surat itu. Untuk Terakhir kalinya.
Dengan berat hati Ansha Barka menulis surat, surat terakhir yang benar-benar terakhir untuk Mila Orthafuncha (atau siapalah itu), seseorang yang benar-benar dicintainya. Dan ditulisnya lah suarat terakhir itu.


Rasa ini takkan langsung hilang atau lenyap begitu saja.
Meskipun cuma sebentar kau telah memberikan bekas yang amat mendalam di diriku ini.
Jikalau dirimu terganggu dengan keberadaan ku, aku dengan senang hati akan pergi atau bahkan menghilang selamanya.
Meskipun kau bilang semua yang kamu lakukan selama ini terhadapku palsu, tapi aku tak peduli.
Rasa ini tidak bisa dibohongi.
Aneh? anggap saja begitu, kau juga boleh menertawakan ku sepuasnya disana.

Aku tidak tahu bagaimana melupakan mu dengan cepat, pasti akan sulit.
Aku tidak mengharap belas kasihmu, tidak mengharap apapun dari mu.
Cuma satu pinta ku kepadamu..
Semoga Aku Adalah Orang Terakhir Yang Kamu Perlakukan Seperti Ini.
Semoga dirimu bahagia disana bersama keluarga, sahabat dan kekasih tercinta.


Dan Begitulah, hubungan yang absurd antara Ansha Barkha dan Mila Orthafuncha (atau siapalah itu). Hubungan yang aneh tapi benar-benar nyata dan ada. Ansha Barka kini hanya bisa merenung, masih belum bisa menerima ini semua. Dia yakin dan sangat amat yakin jika apa yang dituliskan oleh Mila Orthafuncha (atau siapalah itu) di surat terkahirnya adalah kebohongan belaka. Membohongi Kebohongan? Kebohongan yang Dibohongi? entahlah. Yang pasti Mila Orthafuncha (atau siapalah itu) akan tetap dikenang oleh Ansha Barka, selamanya. Mila Orthafuncha (atau siapalah itu) mungkin menertawakan ke-dungu-an Ansha Barka yang (mungkin) terperangkap kebohongan asmara yang telah jelas diakuinya. Tapi, Ansha Barka tidak peduli kalu dia tak pernah salah mencintai seorang Mila Orthafuncha. Wanita yang dikenalnya cuma dari surat menyurat, Wanita yang belum pernah dan mungkin takkan pernah ditemui nya sepanjang hidupnya. Ansha Barka tetap akan mencitai Mila Orthafuncha meskipun sudah dibohongi oleh kebohongan-kebohongan di luar akal sehat. Dan tetap yakin akan kata-kata yang sering diucapkan Mila kepadanya..
Tak Ada Yang Tak Mungkin


Selasa, 21 Februari 2012

Art Work

Bukan seorang yang ahli dalam desain atau edit sesuatu, mungkin bisa dibilang jauh dari kata bagus. Tapi yaa.. sudahlah, lihat saja dulu Art Work kecil-kecilan saya ini. Beberapa pemain yang saya sukai (bukan di idolai) dan beberapa kejadian yang pasti sudah tak asing lagi bagi para pecinta sepakbola. Enjoy! (if you can).




STEVEN GERRARD



GENNARO GATTUSO



ALESANDRO NESTA




PARK JI SUNG




LUIS SUAREZ



My Favourite Football Moments



MESSI vs REAL MADRID




TEAM MATE BATTLE (PETR CECH vs BRANISLAV IVANOVIC)





TEAM MATE BATTLE (LEE BOWYER vs KEIRON DYER)





NIGEL DE JONG KUNGFU KICK TO XABI ALONSO WORLD CUP 2010 FINAL





WHY ALWAYS BALLOTELI? I DONT KNOW.. LOL





MESSI vs CR7





ZINEDINE ZIDANE FAREWELL PARTY AT WORLD CUP 2006 FINAL